Rabu, 29 Mei 2013

DAPODIK vs PADAMU NEGERI

DAPODIK vs PADAMU NEGERI seri 2 
(Analogi dengan sistem di perbankan)

DAPODIK edisi 2012/2013 saat ini banyak mengalami kendala di lapangan khususnya permasalahan ketidaksuaian antara data input di sisi lokal dekstop dengan yang data yang tampil di sisi pusat. Dampak dari ketidaksuaian tersebut menyebabkan hak tunjangan para guru tertunda (bahkan tidak dapat tunjangan lagi). 

Para guru merasa dirugikan dengan kondisi ini. Ujung-ujungnya para guru "menyalahkan" para petugas entri data yaitu rekan-rekan operator sekolah. Hal ini adalah resiko yang wajar karena skema bisnis proses sistem Dapodik edisi 2012/2013 memposisikan petugas entri (operator sekolah) sebagai pihak pertama yang paling bertanggungjawab terhadap entri data, terlepas dari permasalahan teknis (eror/bug aplikasi atau transaksi/sinkronisasi data di sisi pusat).

Analogi kasus tersebut sama halnya dengan tanggungjawab petugas entri di bank (teller bank). Mereka (para teller) bertangungjawab penuh terhadap transaksi uang para nasabah karena nasabah tidak terlibat dalam proses entri secara langsung. Sudah biasa prosedur di bank jika ada petugas entri (teller) yang keliru/salah entri maka mereka wajib mengganti uang nasabah yang dirugikan (bisa sampai potong gaji lho).

Namun coba perhatikan kondisi tersebut tidak berlaku jika nasabah bertransaksi langsung melalui fasilitas ATM Bank atau Internet Banking. Tidak ada keterlibatan teller dalam transaksi tersebut, jika ada kesalahan maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab nasabah itu sendiri. Pihak Bank hanya menjamin dan menjaga kehandalan dari sistem alat transaksionalnya saja (ATM atau Internet Bankingnya).

Bagaimanapun juga para nasabah pengguna fasilitas ATM atau Internet Banking juga masih memerlukan petugas bank saat inisialisasi awal sebagai nasabah baru. Data mereka perlu di cek, diverifikasi dan validasi oleh petugas bank (umumnya customer services bukan teller) agar bisa diberi hak akses fasilitas ATM atau Internet Banking. Peran petugas bank (customer services) tersebut lebih pada pelayanan konsultasi kepada para nasabah dalam bertransaksi mandiri.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem DAPODIK edisi 2012/2013 saat ini memposisikan rekan - rekan operator sekolah analoginya sebagaimana petugas "Teller Bank". Adapun sistem yang ditawarkan pada program PADAMU NEGERI akan memposisikan rekan-rekan operator sebagai "Customer Services". Dengan catatan: PADAMU NEGERI sampai saat ini belum terbukti kehandalan transaksionalnya, masih terbatas pencarian dan unduh formulir saja. Kita pantau bagaimana kondisinya saat proses transaksi oleh ratusanribu PTK secara langsung online, apakah sistemnya handal?

Bagaimanapun juga kombinasi dari kedua sistem ini jika saling terintegrasi akan sangat ideal ke depannya (semoga terwujud nyata).


Sumber : https://www.facebook.com/dapodik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar